Monday, May 11, 2015

INDUSTRI INDONESIA


KLASIFIKASI INDUSTRI

Industri adalah bidang yang menggunakan ketrampilan, dan ketekunan kerja (bahasa Inggris: industrious) dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi, dan distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan, dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah. Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya, dan politik.

Beberapa Klasifikasi Menurut Kriterianya masing-masing, sbb:
1. Berdasarkan SK Menperin No 19 M/SK/1986
a. Industri kimia dasar, yaitu industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi atau setengah jadi. Contoh : industri kertas, semen, pupuk, selulosa dan karet.
b. Industri mesin dan logam dasar, yaitu industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku atau barang setengah jadi. Contoh : industri elektronika, mesin, pesawat terbang, perkakas, alat berat.
c. Aneka industri, yaitu industri yang menghasilkan beragam kebutuhan konsumen. Contoh : industri pangan, tekstil, kimia dasar, aneka industri bahan bangunan.
d. Kelompok industri kecil, yaitu industri dengan modal kecil atau peralatan yang masih sederhana. Contoh : industri rumah tangga.

2. Berdasarkan Tempat Bahan Baku
a. Industri ekstraktif, yaitu industri yang memperoleh bahan baku langsung dari alam.
b. Industri nonekstraktif, yaitu industri yang memperoleh bahan baku dai industri lain.
c. Industri fasilitataif, yaitu industri yang berupa pelayanan jasa kepada masyarakat.

3. Berdasarkan Modal
a. Industri padat modal, yaitu industri dengan modal besar dan banyak menggunakan tenaga mesin.
b. Industri padat karya, yaitu industri yang memerlukan banyak tenaga manusia.

4. Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja
a. Industri rumah tangga, yaitu industri yang karyawannya < 5 orang.
b. Industri kecil, yaitu industri yang karyawannya 5-19 orang.
c. Industri sedang/menengah, yaitu industri yang karyawannya 20-99 orang.
d. Industri besar, yaitu industri yang karyawannya > 100 orang.

5. Berdasarkan Lokasi Unit Usaha
a. Market oriented Industry, yaitu industri yang berorientasi pada pasar (konsumen).
b. Power oriented industry, yaitu industri yang berorientasi pada tenaga kerja.
c. Supply oriented industry, yaitu industri yang berorientasi pada tempat pengolahan.
d. Raw material oriented industry, yaitu industri yang berorientasi pada bahan baku.
e. Footloose oriented industry,  yaitu industri yang tidak berorientasi pada hal-hal tersebut di atas.

6. Berdasarkan Tahapan Proses Produksinya
a. Industri hulu, yaitu industri yang mengolah bahan mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi.
b. Industri hilir, yaitu industri yang mengolah bahan setengah jadi menjadi barang jadi.

7. Berdasarkan Produktifitas Perorangan
a. Industri Primer, yaitu industri yang menghasilkan barang-barang tanpa pengolahan lebih lanjut.
b. Industri Sekunder, yaitu industri yang menghasilkan barang-barang yang membutuhkan pengolahan lebih lanjut
c. Industri Tersier, yaitu industri yang bergerak di bidang jasa.
d. Industri Kwartier, yaitu industri jasa yang berbasis teknologi tinggi.

8. Berdasarkan Pengelolaannya
a. Industri rakyat, yaitu industri yang diusahakan oleh rakyat.
b. Industri negara, yaitu industri yang diusahakan oleh negara dan umumnya merupakan BUMN.

9. Berdasarkan Asal Modal
a. PMPD (Penanaman Modal Dalam Negeri), yaitu industri yang modal keseluruhan berasal dari penanaman modal dalam negeri oleh pemerintah atau pengusaha nasional.
b. PMA (Penanaman Modal Asing), yaitu industri yang modal keseluruhan berasal dari penanaman modal asing.
c. Patungan (Joint Venture), yaitu industri kerjasama antara swasta nasional dengan swasta asing.

10. Berdasarkan Hasil Produksi
a. Industri berat, yaitu industri yang menghasilkan mesin dan alat produksi.
b. Industri ringan, yaitu industri yang menghasilkan barang jadi atau barang yang siap pakai dan langsung dikonsumsi oleh masyarakat.

11. Berdasarkan Bahan Dasar
a. Industri campuran, yaitu industri yang memproduksi lebih dari satu barang.
b. Industri trafik, yaitu industri yang seluruh bahan mentahnya diperoleh dari impor.
c. Industri konveksi, yaitu industri yang membuat pakaian jadi.
d. Industri perakitan (assembling), yaitu industri yang kegiatannya merakit beberapa komponen menjadi barang jadi.

12. Berdasarkan Pemasarannya
a. Industri lokal (nonbasic), yaitu industri yang produknya hanya dipasarkan di dalam negeri.
b. Industri dasar (basic), yaitu industri yang hasilnya dipasarkan di dalam maupun di luar negeri.

13. Berdasarkan Bahan Mentah
a. Industri agraris, yaitu industri yang bahan mentahnya berasal dari hasil agraria.
b. Industri nonagraris, yaitu industri yang bahan mentahnya berasal dari hasil tambang.


Meningkatkan Daya Saing Industri di Indonesia

Indonesia harus meningkatkan daya saingnya. Untuk itu, arah pembangunan harus digeser dengan memajukan daerah, sekaligus menyejahterakan masyarakat daerah. Pembangunan dan menumbuhkan sentra-sentra ekonomi merupakan salah satu upaya untuk memajukan pertumbuhan ekonomi di daerah. Konsekuensinya meningkatkan daya beli masyarakat dan daya saing daerah, peningkatan daya saing daerah, sangat penting agar Indonesia bisa maju menjadi negara produsen. Bukan sebaliknya menjadi pasar pada era pasar bebas ASEAN.

Jika Indonesia mampu meningkatkan daya saing daerah, maka bisa memanfaatkan pasar bebas Asean. Indonesia bisa mencontoh China, yang memajukan negaranya dengan memajukan daerah-daerahnya. Dengan begitu, daerah akan memiliki daya saing yang lebih tinggi.

Prinsipnya, dengan menjadikan daerah sebagai pusat unggulan, yang tentunya sesuai dengan potensi yang ada masing-masing di daerah, maka negara akan maju.
         
Menurut Menteri Perindustrian (Menperin) Mohamad S Hidayat, peningkatan daya saing industri nasional dinilai sangat penting dalam menghadapi MEA 2015 mendatang, yang akan diberlakukan mulai bulan Desember 2015.

Untuk meningkatkan daya saing industri nasional, dikatakannya, diperlukan sinergi dan kerja sama yang kuat, antara pemerintah dan stakeholder terkait, mulai dari pelaku usaha hingga pemerintah


Sektor Industri Yang Signifikan Bagi Perkembangan Indonesia

Pada negara-negara berkembang seperti Indonesia, peranan sektor industri juga menunjukkan kontribusi yang semakin tinggi. Kontribusi yang semakin tinggi dari sektor industri menyebabkan perubahan struktur perekonomian negara yang bersangkutan secara perlahan ataupun cepat dari sektor pertanian ke sektor industri.

Peranan sektor industri dalam pembangunan ekonomi di berbagai negara sangat penting karena sektor industri memiliki beberapa keunggulan dalam hal akselerasi pembangunan. Keunggulan-keunggulan sektor industri tersebut diantaranya memberikan kontribusi bagi penyerapan tenaga kerja dan mampu menciptakan nilai tambah (value added) yang lebih tinggi pada berbagai komoditas yang dihasilkan.

Jadi, sector industry yang signifikan bagiperkembangan ekonomi Indonesa yaitu Industri Kreatif. Industri kreatif di definisikan sebagai industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan memberdayakan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.

Industri kreatif ini sangat penting karena memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan terhadap PDB, penciptaan lapangan kerja, peningkatan ekspor, penciptaan iklim bisnis yang positif, membangun citra dan identitas bangsa, berbasis pada sumberdaya yang terbarukan, menciptakan inovasi dan kreativitas yang merupakan keunggulan kompetitif suatu bangsa, dan memberikan dampak sosial yang positif.




REFERENSI:

PERTUMBUHAN EKONOMI



Pertumbuhan Ekonomi Yang Tinggi Suatu Negara Dapat Dikatakan Makmur.

Kemakmuran suatu Negara dapat dilihat dari pendapatan nasional. Pendapatan nasional dipergunakan untuk menentukan laju tingkat perkembangan ekonomi , mengukur keberhasialan suatu Negara, dan membandingkan tingkat kesejahteraan rakyat. Untuk meng hitung pendapatan nasional dapat digunakan beberapa pendekatan  yaitu GDP (gross domestic product), GNP (gross national product), dan NI (natiobal income). Selain itu juga ada pendapatan nasional perkapita yang merupakan hasil bagi GDP dan GNP  dengan jumlah penduduk , pendapatan nasional perkapita ini digunakan sebagai indicator akhir dalam melihat kemajuan suatu Negara.

Kemiskinan merupakan salah satu faktor yang harus dilihat, apakah tingkat kemiskinan pada Negara tersebut tinggi atau rendah ?. karena jika banyaknya jumlah orang miskin di bandingkan dengan orang kaya , maka dapat di pastikan Negara tersebut belum makmur . untuk itu perlu diadakannya pemerataan di dalam suatu Negara . beberapa ahli mengemukakan  ada beberapa  kriteria garis  kemisikinan yaitu konsumsi beras perkapita , tingkat ekuivalen beras perorang, kebutuhan gizi minimum seseorang, pendapatan minimum perkapita, pengeluaran perkapita.

Selain itu yang perlu dilihat adalah angka pengangguran , angka pengangguran yang tinggi memperlihat kan sedikitnya kualitas SDM suatu Negara untuk membangun perekonomian suatu Negara dan begitu pula sebaliknya. Ada beberapa jenis pengangguran berdasarkan usia kerja yaitu pengangguran diluar usia kerja dan pengangguran usia kerja Pengangguran juga menyebabkan beban kepada tenaga kerja produktif semakin berat, disamping itu secara social tingkat pengangguran yang tinggi mempengaruhi angka kriminalitas di dalam Negara tersebut. Secara umum tidak ada satupun Negara yang berhasil membebaskan negaranya 100% dari pengangguran , namun suatu Negara yang makmur , adalah Negara yg  dapat menyisakan pengangguran hanya untuk mereka yang memang terpaksa atau belum dapat bekerja.

Selain pendapatan nasional, kemiskinan dan pengangguran, ada faktor-faktor lain yang mengukur kemakmuran dan kesejahteraan suatu Negara yakni jumlah penduduk, kualitas pendidikan, pemukiman , kesehatan dan keamanan.

Sehingga dapat di simpulkan bahwa kemakmuran suatu Negara dapat dilihat dari pendapatan nasional yang diterima Negara , akan tetapi pendapatan nasional yang besar belum menentukan kemakmuran suatu Negara tanpa melihat kondisi ekonomi masyarakat atau penduduk Negara tersebut. Karena suatu Negara dapat dikatakan makmur apabila dapat mengatasi masalah ekonomi Negara dan masyarakatnya yang berhubungan dengan pendapatan nasional, kemiskinan, serta penggangguran.
          

Kondisi Yang Dapat Menjamin Kesejahteraan Penduduk

          Hubungan antara Pertumbuhan Ekonomi dengan Kesejahteraan Masyarakat adalah apabila pertumbuhan ekonomi baik maka tingkat pendapatan masyarakat juga akan meningkat. Selain itu dari peningkatan pendapatan yang terjadi masyarakat akan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.
Lebih baik hal ini menunjukan bahwa kesejahteraan dalam bentuk pendapatan masyarakat mulai meningkat, apabila pendapatan masyarakat meningkat dan pengangguran berkurang otomatis tindak kriminal akan berkurang dan semakin membaik, aksi deminstrasi akiibat ke tidak puasan akan kebijakan yang ada pun akan menurun apabila mereka menikmati hasil yang mereka kerjakan bisa sebanding dengan penghasilan yang mereka terima.


Sifat-sifat Pertumbuhan Ekonomi Serta Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.

Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya.

 A. Sifat-sifat pertumbuhan ekonomi : 
1. Suatu Proses
Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses, artinya pembangunan ekonomi itu berlangsung berlangsung secara terus-menerus bukan merupakan kegiatan yang sifatnya insidental ( tidak sengaja).
2. Usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita 
Dikatakan terjadi pembangunan ekonomi jika terjadi kenaikan dalam hal pendapatan per kapita, karena kenaikan pendapatan kenaikan per kapita itu  merupakan cerminan terjadinya kesejahteraan ekonomi masyarakat.
3. Kenaikan pendaparan per kapita berlangsung dalam jangka panjang 
Pendapatan per kapita secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun. Namun, hal tersebut bukan berarti bahwa pendaptan per kapita harus mengalami kenaikan secara terus-menerus, tetapi pada suatu waktu tertentu dapat turun, namun turunnya tidak terlalu besar.
4. Kenaikan pendapatan per kapita diikuti dengan terjadinya perubahan teknologi atau kelembagaan 
Maksudnya, dikatakan terjadi pembanguna ekonomi bukan saja berarti peningkatan pendapatan per kapita, namun kenaikan pendapatan per kapita juga harus diikuti dengan terjadinya perubahan teknologi. Misalnya di sektor pertanian, yang dulunya pengolahan lahan dengan menggunakan tenaga hewan, sekarang berganti meggunkana traktor.

B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi :
1.    Faktor Sumber Daya Manusia
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.
2.    Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
3.     Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
4.    Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
5.    Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.


Permasalahan Pertumbuhan Penduduk di Negara Berkembang
Pertumbuhan penduduk menjadi salah satu permasalahan dalam pembangunan ekonomi di Negara berkembang, hal ini  karna pertumbuhan penduduk yang pesat dari tahun ke tahun pada Negara berkembang, membuat pemerintah kesulitan untuk memberi pemerataan sumber daya manusia, lapangan pekerjaan, dan banyak hal.

Maka dengan terjadinya pertumbuhan peduduk yang terus menerus, dapat menghambat usaha pemerintah untuk melakukan pembangunan ekonomi pada negaranya. Karna pemerintah pasti akan terlebih dahulu mementingkan kesejahteraan penduduknya, hal inilah yang memperlambat proses pembangunan ekonomi suatu Negara berkembang




REFERENSI: