Kemiskinan
adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Adapun
juga kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini
secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi
moral dan evaluatif, dan yang lainnya
lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan,dll. Kemiskinan ini disebabkan
oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap
pendidikan dan pekerjaan.
Garis kemiskinan atau batas
kemiskinan adalah tingkat minimun pendapatan yang dianggap perlu dipenuhi
untuk memperoleh standar hidup yang mencukupi di suatu negara. Dalam
praktiknya, pemahaman resmi atau umum masyarakat mengenai garis kemiskinan lebih tinggi di negara maju daripada di
negara berkembang.
Hampir setiap masyarakat memiliki rakyat yang hidup dalam kemiskinan. Garis
kemiskinan berguna sebagai perangkat ekonomi yang dapat digunakan untuk
mengukur rakyat miskin dan mempertimbangkan pembaharuan sosio-ekonomi, misalnya
seperti program peningkatan kesejahteraan dan asuransi pengangguran untuk
menanggulangi kemiskinan.
FAKTOR-FAKTOR
PENYEBAB KEMISKINAN DI INDONESIA:
1.
Tingkat pendidikan yang rendah
2.
Produktivitas tenaga kerja rendah
3.
Tingkat upah yang rencah
4.
Distribusi pendapatan yang timpang
5.
Kesempatan kerja yang kurang
6.
Kualitas sumberdaya alam masih rendah
7.
Penggunaan teknologi masih kurang
8.
Etos kerja dan motivasi pekerja yang rendah
9.
Kultur/budaya (tradisi)
10. Politik yang
belum stabil
Kesemua
faktor tersebut di atas saling mempengaruhi, dan sulit memasrikan penyebab
kemiskinan yang paling utama atau faktor mana yang berpengaruh langsung maupun
tidak langsung. Kesemua faktor tersebut merupakan VICIOIS CIRCLE (Lingkaran
setan) dalam masalah timbulnya kemiskinan.
DAMPAK KEMISKINAN DI
INDONESIA:
1. Kriminalitas merupakan
dampak lain dari kemiskinan. Kesulitan mencari nafkah mengakibatkan orang lupa
diri sehingga mencari jalan cepat tanpa memedulikan halal atau haramnyauag
sebagaialat tukar guna memenuhi kebutuhan.
2. Pengangguran
merupakan dampak dari kemiskinan, berhubungan pendidikan dan keterampilan
merupakan hal yang sulit diraih masyarakat, maka masyarakat sulit untuk
berkembang dan mencari pekerjaan yang layak untuk memenuhi kebutuhan.
Dikarenakan sulit untuk bekerja, maka tidak adanya pendapatan membuat pemenuhan
kebutuhan sulit, kekurangan nutrisi dan kesehatan, dan tak dapat memenuhi
kebutuhan penting lainnya. Misalnya harga beras yang semakin meningkat, orang
yang pengangguran sulit untuk membeliberas, maka meraka makan seadanya.
3. Putusnya sekolah dan kesempatan pendidikan sudah pasti
merupakan dampak kemiskinan. Mahalnya biaya pendidikan menyebabkan rakyat
miskin putus sekolah karena tak lagi mampu membiayai sekolah. Putus sekolah dan
hilangnya kesempatan pendidikan akan menjadi penghambat rakyat miskin dalam
menambah keterampilan, menjangkau cita-cita dan mimpi mereka. Ini menyebabkan
kemiskinan yang dalam karena hilangnya kesempatan untuk bersaing dengan global
dan hilangnya kesempatan mendapatkan pekerjaan yang layak
4. Kesehatan sulit untuk didapatkan
karena kurangnya pemenuhan gizi sehari-hari akibat kemiskinan membuat rakyat
miskin sulit menaga kesehatannya. Belum lagi biaya pengobatan yang mahal di
klinik atau rumah sakit yang tidak dapat dijangkau masyarakat miskin. Ini
memyebabkan gizi buruk atau banyaknya penyakit yang menyebar
5. Generasi,
buruknya generasi penerus adalah dampak yang berbahaya akibat kemiskinan. Jika
anak-anak putus sekolah dan bekerja karena terpaksa,maka akan ada gangguan pada
anak-anak itu sendiri seperti gangguan pada perkembangan mental, fisik dan cara
berfikir mereka. Contohnya adalah anak-anak jalanan yang tak mempunyai tempat
tinggal, tidur dijalan, tidak sekolah, mengamen untuk mencari makan, dsb.
CARA MENGATASI
KEMISKINAN:
1. Pemerintah
harus menyediakan lebih banyak lagi lapangan pekerjaan, agar dapat membantu
masyarakat dalam memecahkan masalah kehidupan untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari anggota keluarganya.
2. Menghapuskan
korupsi. Sebab korupsi adalah salah satu penyebab layanan masyarakat tidak berjalan sebagaimana mestinya. Hal
inilah yang kemudian menjadikan
masyarakat tidak bisa menikmati hak mereka sebagai warga negara sebagaimana mestinya.
3. Meningkatkan
akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar. Program ini bertujuan
untuk meningkatkan akses penduduk
miskin memenuhi kebutuhan pendidikan,
kesehatan, dan prasarana dasar.
4. Menjaga
stabilitas harga bahan kebutuhan pokok. Program ini guna bertujuan menjamin daya beli masyarakat yang kurang mapu untuk
memenuhi kebutuhan pokok terutama beras dan kebutuhan
pokok utama selain beras.
No comments:
Post a Comment